SHOLAWATAN, TAHLILAN, YASINAN TIDAK BOLEH!!!

Kamis pagi ba'da Subuh, pada kultum di Masjid Al-Manak, Cak Mimin yang ikut mendengar ceramah Ustadz Dul Wahab membikin gempar jamaah. Pasalnya, saat Ustadz Dul Wahab menyatakan bahwa Sholawatan adalah perbuatan bid'ah, sama halnya Yasinan dan Tahlilan yang juga bid'ah. Kegiatan Sholawatan, Tahlilan, Yasinan itu tidak boleh karena tidak ada contoh dari Rasulullah SAW.

Namun membaca Sholawat diperbolehkan karena memiliki maksud menyanjung Rasulullah, begitu pula Tahlil diperbolehkan dengan penjelasan karena maksudnya membaca ikrar tauhid mengesakan Allah. Begitu juga membaca Yasin itu boleh karena itu ayat Al-Qur'an. Tapi Yasinan itu tidak boleh karena tidak ada contoh dari Rasulullah SAW. Baik Sholawatan, Tahlilan, maupun Yasinan tidak boleh.

Mendengar uraian Ustadz Dul Wahab, salah satu santri bernama Mimin tiba-tiba berdiri dan berseru lantang, "Berarti Sholawat boleh, Sholawatan tidak boleh. Tahlil boleh, Tahlilan tidak boleh. Baca Yasin boleh, tapi Yasinan tidak boleh, begitukah logikanya Ustadz?". "Ya, seperti itu logikanya," sahut Ustadz Dul Wahab menegaskan "Sholawat boleh Sholawatan tidak boleh. Tahlil boleh Tahlilan tidak boleh. Baca Yasin boleh tapi Yasinan tidak boleh!".

"Saya setuju logika sampeyan Ustadz," sergah Cak Mimin melepas sarung sambil berkata lantang, "Sarung boleh Sarungan tidak boleh!". Ustadz Dul Wahab tersentak kaget. Jamaah juga terkejut. "Sekarang saya masih pakai Katok (celana pendek)," kata Cak Mimin melepas celana pendek sambil berkata, "Katok boleh tapi Katokan tidak boleh!".

Sumber: Mahasiswa NU UB

Comments

Popular Posts