Ratibul Haddad Pembawa Husnul Khatimah

Dalam helatan haul Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad di Denpasar beberapa waktu silam,
Habib Taufiq bin Abdul qadir as-Segaf menerangkan bahwa Al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad mengarang atau menertibkan Ratibul Haddad pada tahun 1070 H. setelah ada laporan bahwa ada ajaran-ajaran atau aliran-aliran yang mengganggu aqidah para syadah alawiyah di hadramaut. Untuk membentengi mereka, untuk melindungi mereka maka al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad membuat ratibul haddad. Karena itu kalangan alawiyyin khususnya para syadah, para habaib jangan meninggalkan ratibul haddad. Karena al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad menyusun ratib ini untuk melindungi akidah anda. Untuk melindungi keimanan anda.

Setelah disusun ratibul haddad dan sekarang sudah keluar sarah ratibul haddad, dan seluruh yang ada dalam ratibul haddad seluruh berdasar ayat al-Qur’an dan hadits Rasulullah SAW. Jika harus diterangkan satu persatu rahasia ratibul haddad mungkin saya perlu satu bulan untuk menerangkan itu semua.

Al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad berkata, “man laazama ratibiy razaqullahu khusnul khotimah.” Kalau orang melazimkan (membiasakan) membaca ratibku, maka Allah akan memberi orang rizqi , mati khusnul khotimah.

Beliau menambahkan, karena itu, diadakan haul ini bukan sekedar hadir, dengarkan dan kemudian dilupakan. Ini semuanya adalah untuk mengingatkan hati kita, mengkoreksi diri kita dan kita meniru jejak mereka.

Ulaaikalladzina hadaallah fabihuda humuqtadih. Merekalah orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah, maka ikuti jejak mereka. Kalau kita disuruh persis mana mungkin bisa. Sholatnya Al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad saja 200 rokaat tiap hari, siapa yang mampu. Jelasnya jangan sampai kita tidak meniru sama sekali. Jika tidak bisa 100%, 10 % dari Al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad sudah sangat besar.

Ikuti jejak orang salih. Inllam takuunu mislahum fatasyabbahu inna tasyabbbuha bikiroomi falaakhu. Jika kamu tidak bisa persis seperti mereka, mirip-miriplah seperti mereka. Karena mirip dengan orang yang salih, adalah satu keberuntungan yang sangat besar.

Orang yang kumpulnya dengan orang yang salih, duduk bersama orang yang baik dia akan jadi orang yang dimuliakan oleh Allah. Karton yang biasanya di gudang dan di jual timbangan. Kalau karton itu dijadikan sampul kitab, maka karton itu akan mulia. Karena itu pertahankan cinta kita kepada orang-orang yang salih. Ikuti akhlak mereka. Nggak ada orang yang salih itu nggak punya akhlak. Akhlak mereka tinggi dan agung karena yang diikuti adalah Muhammad rasulullah SAW. Laqod kaana lakum fi rasulillahi uswatun hasanah. Benar-benar rasul Muhammad itu menjadi contoh yang baik

*Ratib Alhaddad adalah senjata perang.*

Zaman dulu para Sulthon (Raja/Presiden) kalo mau perang pasti yang didatengin ulama. Kenapa? Karena ulama punya banyak massa. Jadi dia dateng dg niat minta bala tentara. Di zaman itu ada seorang sulthon dateng ke Alhabib Abdullah Alhaddad (shohibu ratib) dan mengutarakan keinginannya minta orang buat bantuin perang. Tapi Habib Abdullah Alhaddad minta waktu buat berpikir. Hari kemudian didatengin lagi tapi bukan anak murid yang dikasih, malah si sulthon dikasih kertas beberapa lembar isi nya dzikir2 ratib. Sulthon pulang dengan keadaan bingung, akhirnya dy suruh anak buah dan seluruh rakyat buat baca ini dzikir ratib selama sebulan. Dan ketika perang, mereka pun meraih kemenangan.

Kisah selanjutnya adalah Habib Sholeh Alaydrus (Sholeh rotan) dari Poso (saat itu sedang berkecamuk perang dimana muslimin dibantai karena minoritas). Kenapa disebut Habib Sholeh rotan? Karena beliau selalu membawa rotan, rotan bukan rotan biasa, rotan yang kalau dipakai memukul orang tuh orang langsung mati, bahkan dari jauh belum kena dipukul bisa langsung mati. Sampai ini rotan direbut kaum musuh diperiksa dan dibelah, ternyata ga ada apa2, hanya rotan biasanya bentuknya. Habib Sholeh bilang "ini rotan ga ane isi senjata apa2, ane cuma isi rotan ane pake Ratib Alhaddad". Setiap hari beliau dan laskarnya selalu mengamalkan Ratib Alhaddad.

Kisah Alhabib Muksin Alathos, beliau wali di zamannya yang sangat disegani bahkan oleh orang-orang Belanda. Kalau beliau lagi duduk di depan rumah, ada noni Belanda mau lewat dari jauh udah pake kerudung baju rapat hanya untuk menghormati Habib Muksin, selepas lewat dari rumahnya di lepas lagi kerudungnya. Begitu sangat ditakuti dari wibawanya. Satu hari beliau ditangkap oleh tentara Belanda, kenapa? Padahal beliau ga ikut perang, ga bawa senjata. Beliau ditangkap karena jadi tukang bikin jimat buat para jawara, seperti si Pitung, si Jampang, dll. Jimat yang bikin kebal, jimat yang bikin ga mempan kl ditembak, apa isi jimatnya?

Ternyata Ratib Alhaddad. Para jawara dulu belum bisa dan ga hafal baca Ratib, jd Habib Muksin ini yang menuliskan kemudian dijadikan Jimat. Ketika dijebloskan ke penjara Habib merasa senang, belum lapar makanan udah dateng, disana bisa tenang ibadah, bangun tidur sholat trus dzikir ga ada yang ganggu. Tapi, hal yang ga seneng bagi tentara Belanda, sejak menangkap Habib Muksin mereka semua ditimpa sakit (seperti kualat) . Akhirnya setelah kesepakatan, mereka lebih memilih membebaskan Habib Muksin, mereka bilang ke Habib bahwa beliau boleh keluar, dibukanya pintu penjara, mempersilahkan Habib keluar dengan ridho, karena mereka masih takut untuk menarik paksa Habib lagi. Tapi Habib Muksin menolak, udah betah di penjara. Begitulah hal para wali. Akhirnya mereka tentara Belanda cari cara gimana supaya Habib Muksin keluar dr penjara dan mereka bebas dr sakit, di datangilah Habib Salim bin Toha Alhaddad untuk membujuk Habib Muksin Alathos. Setelah dibujuk2 akhirnya Habib Muksin mau pulang juga.

~Itulah beberapa kemuliaan dan karomah dari dzikir2 Ratib Alhaddad, maka senantiasa kita amalkan dan jangan pernah ditinggal, kalau dzikir lain ga sempet yang penting ini masih dijalankan.
*" Ratib Al-Haddad"*

Al-Imam Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad terkenal j sebagai seorang Arif billah atau waliyullah di negerinya sendiri (Hadramaut Yaman) dan di negeri-negeri sekitarnya. Pada masa hidupnya yakni akhir abad ke 16 M (Abad ke-11 H), Hadramaut dikuasai oleh sekelompok orang yang bertindak sangat kejam terhadap kaum Muslimin, khususnya kaum Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang menolak ajaran mereka. Banyak kaum Muslimin yang meminta kepada Imam al-Haddad agar diberi pegangan untuk keselamatan hidup sehari-hari dari gangguan dan ancaman golongan yang ingin merusak akidah ini.

Dengan arif bijaksana, beliau mengabulkan permintaan kaum Muslimin yang sedang dilanda ketakutan, dengan menghimpun beberapa ayat suci Al-Qur’an, sejumlah untaian kalimat zikir dan doa-doa yang sejalan dengan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah saw. Beliau menganjurkan agar kaum Muslimin mengamalkan dan mewiridkannya, baik sendiri-sendiri atau secara berjamaah. Himpunan sejumlah ayat-ayat Al-Qur’an untaian kalimat-kalimat zikir itulah yang kemudian terkenal dengan Ratib Al-Haddad.

Hingga sekarang ini, masih kita saksikan pengamalan Ratib Al-Haddad oleh sebagian kaum Muslimin dan Muslimah dengan tekun dan penuh gairah. Sebagian besar dari mereka, khususnya di Indonesia, berkeyakinan bahwa amat besar manfaat mengamalkan bacaan Ratib Al-Haddad bagi kemantapan iman dan akidah tauhid maupun bagi kemaslahatan hidup di dunia dan akhirat.

Comments

Popular Posts